BANTEN - Banten tak lepas dengan kesenian debus yang dahulu dijadikan salah satu cara untuk menyebarkan agama Islam di nusantara. Debus mulai dikenal pada masyarakat Banten pada abad 16 masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570).
Debus merupakan alat penyebaran agama Islam pada zaman dulu. Sebab, sebelum dimulai para pemain melantunan salawat dan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
"Dahulu, debus selain menjadi media untuk penyebaran agama Islam di Banten juga menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat banten melawan penjajah Belanda pada masa Sultan Ageng Tirtayasa," kata Ketua Umum Paku Banten Center Indonesia Rosyadi MN saat berbincang di kediamannya.
Saat ini, kata Rosyadi, debus merupakan kesenian bela diri yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa dan tidak masuk akal seperti kebal senjata tajam, kebal air keras, makan paku, makan beling dan yang lainnya.